Mata Kuliah : Ilmu Tauhid
العقيدة هي أهم علوم الدين:
Ilmu Akidah atau Ilmu Tauhid adalah Ilmu Agama Yang Paling penting.
نحن نَدرس العقيدة؛ لأن العقيدة هي أهم علوم الدين على الإطلاق، فالعقيدة أهمُّ من الأخلاق، والعقيدة أهم من الآداب، والعقيدة أهم من العبادات، والعقيدة أهم من المعاملات؛ إذ هي أوَّل واجبٍ على المكلف، فعند دخول الشخص الإسلامَ يجب عليه معرفة التوحيد قبل تعلُّم العبادات.
Kenapa Paling Penting atau Terpenting???
Karena Ilmu Akidah atau Tauhid lebih penting dari adab, etika, ibadah dan muamalat.
Bahkan Ilmu Akidah adalah Ilmu yang pertama kali harus dipelajari bagi seorang yg mukallaf (sdh baligh). Dan bagi muallaf sebelum belajar tatacara ibadah dia harus utamakan dulu belajar Ilmu Tauhid (Akidah).
وعندما بعَث النبي - صلى الله عليه وسلم - معاذًا إلى نحو أهل اليمن، قال له: ((فليَكن أوَّل ما تدعوهم إليه أن يُوحدوا الله تعالى، فإذا
عرَفوا ذلك، فأخْبِرهم أن الله فرَض عليهم خمس صلوات))[1]
.
Tatkala Rasulullah saw memerintahkan Sahabat Muadz bin Jabal ke negeri Yaman Rasulullah berkata :
"Ajarilah mereka (penduduk Yaman) tentang Ilmu Tauhid kepada Allah swt dan apabila setelah mengetahuinya (ilmu tauhid) maka baru ajarilah mereka tentang bagaimana cara beribadah kepada Allah swt.
Hadits diatas mengajarkan bahwa ilmu tauhid lebih utama diajarkan sebelum diajarkan ilmu ilmu cara ibadah kepada Allah swt dan Ilmu Tauhid lebih utama diajarkan sebelum perintah shalat.
وقد مكَث النبي - صلى الله عليه وسلم - في مكة بعد بَعثته ثلاث عشرة سنة، يدعو الناس إلى تصحيح العقيدة،
Nabi Muhammad saw menetap di Makkah selama 13 tahun setelah diutusnya menjadi Nabi, dan programnya adalah mengajak manusia (kaum jahiliyyah saat itu) agar bertauhid kepada Allah swt. Dan belum diturunkan tentang kewajiban kewajiban ibadah lain kecuali di Madinah. Dan yg paling awal dakwahnya Nabi adalah mengajarkan Tauhid (Ilmu Pengesaan Allah swt).
Lawan makna dari Tauhid adalah syirik yaitu menyekutukan Allah swt.
Dan Allah jelaskan dalam Alquran :
وقال تعالى:﴿ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴾ [الأنعام: 88]؛ أي: لبطَلت أعمالُهم، فدون تصحيح العقيدة لا فائدة من الأعمال.
"Dan walaupun mereka syirik (menyekutukan Allah) maka akan sia sialah segala apa yg mereka perbuat". (QS Al An'am: 88)
Maka mempelajari Ilmu Tauhid atau Akidah itu akan menyelamatkannya dari perbuatan syirik.
Maka pelajarilah ilmu Tauhid dengan benar dan yakin...
In syaa Allah...
Apa sih itu Tauhid ???
Dalam kitab Jauhar Attauhid memberikan definisi Tauhid adalah :
Menurut bahasa :
العلم بان الشيء واحد
*Al Ilmu Bi Anna Assyai'a Waahidun*
Artinya :"yaitu satu ilmu yg menyatakan bahwa satu perkara itu ya satu".
Sedangkan Tauhid menurut ulama kalam adalah :
علم يقتدر به على اثبات العقائد الدينية المكتسب من ادلتها اليقينية
*Ilmun yaqtadiru bihi ala itsbaatil aqoidi addiniyyati almuktasabi min adillati alyaqiiniyyati*
Artinya :
"Ilmu yang menetapkan segala hal seputar keyakinan keyakinan yg bersifat religius yg dihasilkan dari dalil dalil yang yakin".
Ada juga ulama yg mengatakan bahwa Tauhid adalah :
افراد المعبود بالعبادة مع اعتقاد وحدته والتصديق بها ذاتا وصفاتا وافعالا.
*Ifroodul mabud bil ibaadati ma'a itiqodi wahdatihi wattasdiqu bihaa dzaatan wa shifaatan wa af'aalaan*
Artinya :
"Menganggap satu yg diibadahi disertai keyakinannya dan membenarkan terhadap wahdaniyyah (keesaan) Allah swt baik dalam dzat, sifat dan segala hal dari af'al (perlakuan) Allah swt.
Setiap mukallaf wajib mengetahui sifat Wajib di Allah ada 20, sifat mustahil di Allah ada 20 dan
sifat Jaiz di Allah ada satu.
Sifat wajib di Allah : 20 sifat
Sifat mustahil di Allah : 20 sifat
Sifat Jaiz di Allah : 1 sifat
SIFAT JAIZ DI ALLAH SWT ADALAH :
فعل كل ممكن او تركه
*Fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu*
Artinya :"Allah berhak untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu".
1. Imam Abul Hasan Al Asy'ariy nama asli beliau adalah Ali bin Ismail bin Ishaq.
Nasab beliau tersambung dengan Abu Musa Al Asy'ariy
Lahir di Basrah (salahsatu daerah di Irak dan wafat di Baghdad (Ibu kota Irak)
2. Imam Abu Manshur Al Maturidi nama Aslinya adalah Muhammad bin Muhammad bin Mahmud. Beliau adalah salahsatu ulama ilmu kalam (ilmu tauhid) yg berasal dari salahsatu daerah yg bernama MATURIDI (SAMARKAND).
Mata Kuliah : Ilmu Tauhid
Hari : Senin
Tanggal : 04 Maret 2019
Materi : Istilah-Istilah Dalam Ilmu Tauhid
Dalam Ilmu Tauhid kita sering mendengar istilah:
1. Muslim
2. Mu'min
3. Muhsin
Nah yuk kita bahas satu persatu...
1. Muslim
Adalah berasal dari bahasa Arab aslama-yuslime-islaaman-fahuwa muslimun
Jadi arti Muslim adalah : ORANG YANG BERAGAMA ISLAM.
Sedang akar katanya (agamanya) adalah Islam
Sedang arti Islam adalah "tunduk, taat, patuh, manut berserahdiri kepada Allah".
Dan syarat masuknya menjadi Muslim adalah dengan penyebutan / pengucapan dua kalimat syahadat :
اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمد رسول الله
*Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu annaa muhammadarrosulullah*
Artinya : "Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah".
Jika yg membaca dan meyakini dua kalimat diatas maka otomatis ia sdh beragama islam dan orangnya disebut *MUSLIM* BAGI LAKI LAKINYA DAN *MUSLIMAH* BAGI WANITANYA.
2. Mu'min
Adalah berasal dari bahasa arab amana-yu'minu-iimanaan-fahuwa mu'minun
Jadi arti Mu'min adalah ORANG YANG BERIMAN KEPADA ALLAH SWT.
Sedang akar katanya adalah IMAN
Adapun arti iman menurut bahasa adalah percaya.
Namun menurut istilah ilmu tauhid Iman adalah :
تصديق بالقلب واقرار باللسان وافعال بالاركان
*Tasdiiqun bil qolbi wa iqrorun billlisaani wa afaalun bil arkaani*
Artinya :"diyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan anggota badan".
Adapun pelaku iman disebutlah dengan istilah MU'MIN (bagi laki laki) dan MU'MINAH (bagi perempuan).
Karena muslim hanya pengakuan saja belum sampai pembuktian hakiki sedang mu'min selain pengakuan didhohirnya saja dalam ketaatan kepada Allah maka iapun buktikan dengan pengamalan ajaran islam dibatinnya pula.
3. Muhsin
Adalah berasal dari bahasa arab ahsana-yuhsinu-ihsanaan-fahuwa muhsinun
Jadi artinya Muhsin adalah ORANG YANG BERBUAT KEBAIKAN (TOTAL) KEPADA ALLAH SWT.
sedang akar katanya adalah *IHSAN*
Adapun arti Ihsan menurut bahasa adalah berbuat baik
Namun menurut istilah ahli tauhid Ihsan adalah :
ان تعبد الله كأنك تراه فان لم تكن تراه فانك يراك
*An ta'budallaha ka'annaka taroohu fa illam takun taroohu fainnahu yarooka*
Artinya :
"Kau beribadah kepada Allah swt seakan akan kau melihat langsung Allah swt dan apabila kau tidak melihat Allah swt maka Yakinlah Bahwa Allah swt melihat kamu".
Derajat Ihsan adalah derajat golongan yang sudah marifat dan selalu menjaga tingkah lakunya 24 jam tak lepas dari kontrolingnya Allah sehingga dalam kesehariannya hanya nilai ketaatan yg ia lakukan
baik ketaatan dhohir maupun batin
[11:33, 3/4/2019] +62 812-8277-5950: Pernah ada satu kisah hikmah.
Disuatu pondok pesantren ada Kyai mencoba derajat Ihsan santri santri pilihannya. Diambilnya 10 santri spesial dari pesantren tersebut dan Pak Yai ingij menguji kepekaan mereka dalam hal Ihsan.
Kalian santri santri kesayanganku. Saya kasih masing masing kalian satu bilah pisau dan satu burung. Saya perintahkan kepada kalian semua potongnya burung tersebut dengan pisau yg kalian pegang masing masing dan terserah dipotong dimana saja tapi dengan satu syarat saat memotong adalah TIDAK ADA SATUPUN YANG MELIHATNYA.
Baik tuan guru jawaban mereka. Akhirnya mereka ada yg pergi ke goa, pergi ke gedung sepi, pergi ke pantai yg dipastikan tidak ada orang yg melihat dan lain sebagainya
Selang beberapa wkt berkumpul kembali mereka dan melaporkan hasilnya. 9 santri terlihat telah memotong burung yg dipegangnya. Namun ada satu santri (yg paling disayang kyai karena kealiman/kesholihannya kala itu) dia burung yg dipegangnya tidak terpotong.
Pak Kyai bertanya :apakah kalian sdh selesai mengerjakan tugas kalian?..sudaaaahh...9 santri menjawab sudah
Hanya 1 santri itu saja yg jawabnya blm..
Satu satu ditanya kamu potong burung dimana ? Di goa pa yai...dan saya pastikan tidak ada satupun yg melihat saat saya memotong burung yg saya pegang...
Santri kedua begitu jawabannya hanya beda lokasi saja.
Sampai santri ke 9 sama..mereka.memotong burung yg dipegangnya dan memastikan tidak ada yg melihat dikala memotongnya
Tiba santri ke 10 yg masih tidak memotong burungnya maka santri yg 9 bingung kok gak dipotong kan tempat bebas dimana saja..
Akhirnya kyia bertanya kepada santri yg ke 10: "KENAPA KAMU TIDAK MEMOTONGNYA? APAKAH TIDAK ADA TEMPAT ATAU BAGAIMANA???".
Santri semuanya yg lain o
Penasaran
Pengen tahu jawabannya kenapa dia gak memotong burung yg dipegangnya..
Dibenak mrk (santri yg 9 bertanya tanya kenapa dan mengapa)..
Apakah krn pisaunya tumpul?
Apakah pisaunya jatuh dan hilang?
Apakah pisaunya kekecilan?
Apakah takut darah burung?
Apakah gak tega motongnya?
Apakah apakah apakah sejuta pertanyaan 9 santri dihati mereka melihat sahabatnya yg tdk memotong burung yg ia pegang..
Akhirnya santri yg ke 9 menjawab atas pertanyaan kyainya kenapa tidak memotong burung yg diberikan kyainya sedangnya santri santri yg lainnya memotong semua ?..
Jawaban sang santri spesial
Dia bilang:
"Sebelum.mohon maaf Pak KYai..tadi kan Pak Kyai bilang bahwa silahkan potong burung ini dengan pisau ini tapi dengan 1 syarat yaitu TIDAK BOLEH ADA YANG MELIHATNYA, nah pas sy mau motong kemanapun sy pergi dimanapun sy berada, itu saya tidak bisa memotong burung tsb Pak Kyai karena saya merasa yakin BAHWA ALLAH SWT MELIHAT SAYA, jadi sy tidak bisa memotongnya krn itu Pak Kyai.. *ALLAH MAHA MELIHAT YANG SAYA LAKUKAN SEDANG PA KYAI SYARATNYA BOLEH DIPOTONG TAPI TIDAK BOLEH ADA YG MELIHATNYA!!!!
Pak Kyainya tersenyum dan berkata :
"Kamu lulus nak...Itulah maksud saya memerintahkan kalian untuk memotong burung kemana kalian suka dimanapun bebas tapi dengan satu syarat TIDAK BOLEH ADA YANG MELIHATNYA ..kalian memotongnya dgn yakin tdk ada yg melihatnya tapi kamu tidak memotongnya karena Allah selalu melihat kamu dan melihat segala perbuatan kita.
Itu point pentingnya
Akhirnya semua santri baru faham maksud pak Kyai
Itulah Makna Ihsan dan contohnya
Bahwa kemanapun kita pergi..dimanapun kita berada Allah MAHA MELIHAT KITA
Dan ada nama Asmaul husna bagi Allah adalah Arroqiib yaitu YANG MAHA MENGAWASI.
Mengawasi siapa? Mengawasi seluruh makhluk Allah di alam jagad raya ini selama lamanya
Maka janganlah kita merasa tidak ada yg melihat dikala kita melakukan kemaksiatan apapun dan dimanapun dan kapanpun
Karena semua aktifitas kita baik dhohir maupun batin (konkrit atau abstrak) diawasi diketahui Allah
swt...
Adapun bicara keimanan itu ada 3 bentuk keimanan :
1. Yazid Wala Yanqus
2. La Yazid Walaa Yanqus
3. Yazid wa Yanqus
YANG PERTAMA
IMAN YAZID WALAA YANQUS
Arti Yazid walaa yanqus adalah BERTAMBAH (BAHKAN TERUS BERTAMBAH/NAIK) DAN TIDAK BERKURANG/MENURUN.
Itulah Imannya Para Nabi Allah swt
Mereka dari kecil remaja tua sepuh iman mereka semakin meningkat kepada Allah swt.
YANG KEDUA
IMAN LA YAZID WALAA YANQUS
Artinya Laa Yazid Walaa Yanqus adalah Imannya TIDAK BERTAMBAH /NAIK DAN JUGA TIDAK BEEKURANG/TURUN.
ini adalah imannya para Malaikat Allah swt. Mereka stabil gak naik gak turun. Mereka makhluk Allah yg akan setia atas segala yg diperintahkan Allah swt dan tidak pernah berkhianat atau membelot.
YANG KETIGA
IMAN YAZID WA YANQUS
Artinya Iman Kadang kadang BERTAMBAH/NAIK DAN KADANG KALA BERKURANG / TURUN.
Itulah Imannya manusia ya kita orang.
Kadang kita imannya naik..sekali lagi..sholat aja khusyu...sampai yg wajib yg sunnah dikerjain ..baca quran lama...doa sampai nangis...
Eh kadangkala iman manusia turun / berkurang..janganlah sholat yg sunnah kadang yg wajib ditinggalkan atau gak semangat..quran gak dibaca males dan ogah aja...
Dan contoh lainnya yg kita alami sebagai manusia yg kadang iman kita naik kita jadi baik kadangkala iman kita turun yg membuat kita jauh dari Allah swt.
انواع الايمان
١.يزيد ولا ينقص
٢. لا يزيد ولا ينقص
٣. يزيد وينقص
Keimanan ada 3:
1. Yazid Walaa Yanqus : Bertambah dan Tidak berkurang (Iman Para Nabi)
2. Laa Yazid Walaa Yanqus : Tidak bertambah dan tidak berkurang (Iman Para Malaikat)
3. Yazid Wa Yanqus : bertambah dan berkurang (Iman Manusia)
Penjelasan diatas :
Bahwa Naik Turunnya Keimanan
Menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah :
Yaziidu bit thoo'ah wa yanqusu bil ma'aashi
Yaitu dengan menambah nambah ketaatan (ibadah) kepada Allah swt dan mengurangi perbuatan maksiat (kepada Allah swt).
Dari Said Al Khudri RA ia berkata Bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda :
"Barangsiapa diantara kalian yg melihat kemunkaran maka ubahlah dengan tangannya apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisan (ucapan)nya dan apabila tidak bisa maka ubahlah dengan hatinya maka itu selemah
baik ketaatan dhohir maupun batin
[11:33, 3/4/2019] +62 812-8277-5950: Pernah ada satu kisah hikmah.
Disuatu pondok pesantren ada Kyai mencoba derajat Ihsan santri santri pilihannya. Diambilnya 10 santri spesial dari pesantren tersebut dan Pak Yai ingij menguji kepekaan mereka dalam hal Ihsan.
Kalian santri santri kesayanganku. Saya kasih masing masing kalian satu bilah pisau dan satu burung. Saya perintahkan kepada kalian semua potongnya burung tersebut dengan pisau yg kalian pegang masing masing dan terserah dipotong dimana saja tapi dengan satu syarat saat memotong adalah TIDAK ADA SATUPUN YANG MELIHATNYA.
Baik tuan guru jawaban mereka. Akhirnya mereka ada yg pergi ke goa, pergi ke gedung sepi, pergi ke pantai yg dipastikan tidak ada orang yg melihat dan lain sebagainya
Selang beberapa wkt berkumpul kembali mereka dan melaporkan hasilnya. 9 santri terlihat telah memotong burung yg dipegangnya. Namun ada satu santri (yg paling disayang kyai karena kealiman/kesholihannya kala itu) dia burung yg dipegangnya tidak terpotong.
Pak Kyai bertanya :apakah kalian sdh selesai mengerjakan tugas kalian?..sudaaaahh...9 santri menjawab sudah
Hanya 1 santri itu saja yg jawabnya blm..
Satu satu ditanya kamu potong burung dimana ? Di goa pa yai...dan saya pastikan tidak ada satupun yg melihat saat saya memotong burung yg saya pegang...
Santri kedua begitu jawabannya hanya beda lokasi saja.
Sampai santri ke 9 sama..mereka.memotong burung yg dipegangnya dan memastikan tidak ada yg melihat dikala memotongnya
Tiba santri ke 10 yg masih tidak memotong burungnya maka santri yg 9 bingung kok gak dipotong kan tempat bebas dimana saja..
Akhirnya kyia bertanya kepada santri yg ke 10: "KENAPA KAMU TIDAK MEMOTONGNYA? APAKAH TIDAK ADA TEMPAT ATAU BAGAIMANA???".
Santri semuanya yg lain o
Penasaran
Pengen tahu jawabannya kenapa dia gak memotong burung yg dipegangnya..
Dibenak mrk (santri yg 9 bertanya tanya kenapa dan mengapa)..
Apakah krn pisaunya tumpul?
Apakah pisaunya jatuh dan hilang?
Apakah pisaunya kekecilan?
Apakah takut darah burung?
Apakah gak tega motongnya?
Apakah apakah apakah sejuta pertanyaan 9 santri dihati mereka melihat sahabatnya yg tdk memotong burung yg ia pegang..
Akhirnya santri yg ke 9 menjawab atas pertanyaan kyainya kenapa tidak memotong burung yg diberikan kyainya sedangnya santri santri yg lainnya memotong semua ?..
Jawaban sang santri spesial
Dia bilang:
"Sebelum.mohon maaf Pak KYai..tadi kan Pak Kyai bilang bahwa silahkan potong burung ini dengan pisau ini tapi dengan 1 syarat yaitu TIDAK BOLEH ADA YANG MELIHATNYA, nah pas sy mau motong kemanapun sy pergi dimanapun sy berada, itu saya tidak bisa memotong burung tsb Pak Kyai karena saya merasa yakin BAHWA ALLAH SWT MELIHAT SAYA, jadi sy tidak bisa memotongnya krn itu Pak Kyai.. *ALLAH MAHA MELIHAT YANG SAYA LAKUKAN SEDANG PA KYAI SYARATNYA BOLEH DIPOTONG TAPI TIDAK BOLEH ADA YG MELIHATNYA!!!!
Pak Kyainya tersenyum dan berkata :
"Kamu lulus nak...Itulah maksud saya memerintahkan kalian untuk memotong burung kemana kalian suka dimanapun bebas tapi dengan satu syarat TIDAK BOLEH ADA YANG MELIHATNYA ..kalian memotongnya dgn yakin tdk ada yg melihatnya tapi kamu tidak memotongnya karena Allah selalu melihat kamu dan melihat segala perbuatan kita.
Itu point pentingnya
Akhirnya semua santri baru faham maksud pak Kyai
Itulah Makna Ihsan dan contohnya
Bahwa kemanapun kita pergi..dimanapun kita berada Allah MAHA MELIHAT KITA
Dan ada nama Asmaul husna bagi Allah adalah Arroqiib yaitu YANG MAHA MENGAWASI.
Mengawasi siapa? Mengawasi seluruh makhluk Allah di alam jagad raya ini selama lamanya
Maka janganlah kita merasa tidak ada yg melihat dikala kita melakukan kemaksiatan apapun dan dimanapun dan kapanpun
Karena semua aktifitas kita baik dhohir maupun batin (konkrit atau abstrak) diawasi diketahui Allah
swt...
Adapun bicara keimanan itu ada 3 bentuk keimanan :
1. Yazid Wala Yanqus
2. La Yazid Walaa Yanqus
3. Yazid wa Yanqus
YANG PERTAMA
IMAN YAZID WALAA YANQUS
Arti Yazid walaa yanqus adalah BERTAMBAH (BAHKAN TERUS BERTAMBAH/NAIK) DAN TIDAK BERKURANG/MENURUN.
Itulah Imannya Para Nabi Allah swt
Mereka dari kecil remaja tua sepuh iman mereka semakin meningkat kepada Allah swt.
YANG KEDUA
IMAN LA YAZID WALAA YANQUS
Artinya Laa Yazid Walaa Yanqus adalah Imannya TIDAK BERTAMBAH /NAIK DAN JUGA TIDAK BEEKURANG/TURUN.
ini adalah imannya para Malaikat Allah swt. Mereka stabil gak naik gak turun. Mereka makhluk Allah yg akan setia atas segala yg diperintahkan Allah swt dan tidak pernah berkhianat atau membelot.
YANG KETIGA
IMAN YAZID WA YANQUS
Artinya Iman Kadang kadang BERTAMBAH/NAIK DAN KADANG KALA BERKURANG / TURUN.
Itulah Imannya manusia ya kita orang.
Kadang kita imannya naik..sekali lagi..sholat aja khusyu...sampai yg wajib yg sunnah dikerjain ..baca quran lama...doa sampai nangis...
Eh kadangkala iman manusia turun / berkurang..janganlah sholat yg sunnah kadang yg wajib ditinggalkan atau gak semangat..quran gak dibaca males dan ogah aja...
Dan contoh lainnya yg kita alami sebagai manusia yg kadang iman kita naik kita jadi baik kadangkala iman kita turun yg membuat kita jauh dari Allah swt.
انواع الايمان
١.يزيد ولا ينقص
٢. لا يزيد ولا ينقص
٣. يزيد وينقص
Keimanan ada 3:
1. Yazid Walaa Yanqus : Bertambah dan Tidak berkurang (Iman Para Nabi)
2. Laa Yazid Walaa Yanqus : Tidak bertambah dan tidak berkurang (Iman Para Malaikat)
3. Yazid Wa Yanqus : bertambah dan berkurang (Iman Manusia)
Penjelasan diatas :
Bahwa Naik Turunnya Keimanan
Menurut Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah :
Yaziidu bit thoo'ah wa yanqusu bil ma'aashi
Yaitu dengan menambah nambah ketaatan (ibadah) kepada Allah swt dan mengurangi perbuatan maksiat (kepada Allah swt).
Dari Said Al Khudri RA ia berkata Bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda :
"Barangsiapa diantara kalian yg melihat kemunkaran maka ubahlah dengan tangannya apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisan (ucapan)nya dan apabila tidak bisa maka ubahlah dengan hatinya maka itu selemah
lemahnya iman
.
Hari ini senin jadwalnya kuliah online matkul
ILMU TAUHID
Maret 2018 18 Tgl
Tauhid asalnya dari
Wahhada yuwahhidu tauhiidan
Tauhid ahlussunnah wal jamaah adalah Tauhid Asariyyah maturidiyyah
Yg mengajarkan sifat sifat 50 baik bagi Allah dan Rasulullah saw
Kajian : ILMU TAUHID
Pembagian Manusia
Itu terbagi dua bagian yaitu :
1. Manusia mati karena sebab kekufuran
Maka akan langgeng dalam nerakanya karena ijma ulama.
2. Manusia yg mati karena sebab keimanan
Adapun manusia mati karena terbagi dua bagian yaitu :
1. Mumin taat
Bakal masuk kedalam surga dengan ijma ulama
2. Mumin maksiat
Kalau ia taubat maka akan masuk ke surga tapi kalau tidak taubat . Bisa jadi akan diampuni dan bisa jadi akan ada prosesi "perminta maafan
"
Mata Kuliah : ILMU TAUHID
Materi : *SIFAT WAJIB + SIFAT MUSTAHIL DAN SIFAT JAIZ PADA DZAT ALLAH SWT*
Hari : Selasa , 26 Maret 2019 (ganti kuliah senin)
Sifat Wajin pada Dzat Allah adalah :
"Sifat yang tidak bisa diterima akal akan ketiadaannya".
Jumlah sifat wajib pada Dzat Allah ada 20 dijelaskan dalam bait syair kitab Aqidatul awwam (hafalakan yah) :
وبعد فاعلم بوجود المعرفة # من واجب لله عشرين صفة
Wa ba'du fa'lam bi wujuubil ma'rifah # min waajibin lillahinisyriina sifah
Artinya :
Setelah itu maka ketahuilah dengan yakin bahwa Allah swt mempunyai 20 sifat yang wajib..
Sifat - sifat Wajib Allah diantaranya adalah :
1. Wujud (ada)
2. Qidam ( terdahulu)
3. Baqo (kekal)
4. Muhadatsatu lil hawaaditsi (beda dengan yang baru)
5. Qiyamuhu bi nafsihi (berdiri sendiri)
6. Wahdaniyyah (esa)
7. Qudroh (mama kuasa)
8. Irodah (maha kehendak)
9. Ilmu (maha mengetahui)
10. Hayat (hidup)
11. Sama (maha mendengar)
12. Bashor (maha melihat)
13. Kalam (berfirman)
14. Qodiron (kuasa)
15. Muriidan (berkehendak)
16. Aliman (mengetahui)
17. Hayyan (hidup)
18. Samiian (mendengar)
19. Bashiron (melihat)
20. Mutakalliman (berfirman)
*Perhatian*
Dari 20 sifat wajib pada Dzat Allah ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. SIFAT NAFSIYYAH
Yaitu suatu hal yg wajib untuk dzat allah yaitu wujud
2. SIFAT SALBIYYAH
Yaitu sifat yang menolak segala sifat yg tidak layak pada Dzat Allah . Sifat salbiyyah ada 5 yaitu qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu bi nafsihi dan wahdaniyyat
3. SIFAT MA'ANI
Yaitu sifat yang pasti ada pada Dzat Allah yg sesuai dengan kesempurnaanNya, dan adapun sifat Maani ada 7 yaitu : qudrah, iradah, ilmu, hayat, sama, bashar dan kalam
4. SIFAT MA'NAWIYYAH
Yaitu sifat Allah yg dilazimkan atau yg menjadi akibat dari sifat maani. Adapun sifat na'nawiyyah diantaranya adalah : qodiron muridan aliman hayyan samian bashiran dan mutakalliman.
Adapun sifat mustahil pada Dzat Allah adalah KEBALIKANNYA SIFAT WAJIB PADA DZAT ALLAH SWT.
SIFAT MUSTAHIL PADA DZAT ALLAH ada 20 diantaranya :
1. Adam (tidak ada)
2. Huduts (baru)
3. Fana (musnah/rusak)
4. Mumaatsalatu lil hawaditsi (sama dengan yg baru)
5. Adamul qiyam bi nafsihi (tidak berdiri sendiri)
6. Ta'addud (banyak)
7. Ajzu (lemah)
8. Karahah (terpaksa)
9. Jahl (bodoh)
10. Maut (mati)
11. Shomam (tuli)
12. Amaa (buta)
13. Bakm (bisu)
14. Ajizan (lemah)
15. Karihan (terpaksa)
16. Jahilan (bodoh)
17. Mayyitan (mati)
18. Ashumm (tuli)
19. A'maa (buta)
20. Abkam (bisu)
Itulah 20 sifat mustahil pada Dzat Allah swt 👆
SIFAT JAIZ PADA DZAT ALLAH SWT.
Dijelaskan dalam bait syair dalam kitab Aqidatul Awwam :
وجائز بفضله وعدله # ترك لكل ممكن كفعله
Wa jaaizun bi fadhlihi wa adlihi # tarkun likulli mumkinin kafi'lihi
Artinya :
"Dan sifat jaiz (boleh) untuk Allah dengan karunia dan keadilanNya adalah meningggalkan setiap hal yg mungkin ada seperti mengerjakan setiap hal yg mungkin
ada.
Jadi SIFAT SIFAT PADA DZAT ALLAH SECARA GAFIS BESARNYA TERBAGI 3 YAITU :
1. Sifat wajib ada 20 sifat
2. Sifat mustajil ada 20 sifat
3. Sifat jaiz ada 1 sifat
Total Sifat Sifat Pada Dzat Allah swt ada *41 Sifat.*
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar